Apa Kandungan di dalam Vape? Apakah Berbahaya Bagi Tubuh?
Bahaya vape alias rokok elektrik dianggap lebih ringan
dibanding rokok tembakau biasa. Apalagi, belakangan ini muncul tren rokok
elektrik di Indonesia. Katanya, penggunaan vape bertujuan untuk mengurangi
penggunaan rokok tembakau, atau bahkan untuk membuat perokok berhenti merokok.
Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan vape lebih aman daripada rokok
tembakau.
Akibatnya, banyak orang yang beralih ke rokok elektrik
karena percaya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung dan kanker
yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau. Namun, apakah benar bahaya
vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok tembakau? Simak ulasan lengkap tentang bahaya vape dalam
artikel ini.
Apa itu vape?
Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis dari
penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu
rokok tembakau mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke
rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok.
Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran,
tetapi terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen
pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Cairan dalam tabung ini
mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti
rasa buah-buahan dan cokelat. Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge yang
dapat diisi ulang.
Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang
ada dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya
mengandung berbagai zat kimia. Pengguna mengisap zat kimia ini langsung dari
corongnya.
Apa yang terkandung dalam rokok elektrik (vape)?
Dalam cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau
gliserin, nikotin, dan penambah rasa.
Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi
uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat
menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda,
antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan,
dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu
dalam setiap hisapannya.
Komponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok
tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok
elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain
TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan
timah.
Jenis-jenis rokok vape
Rokok vape pada dasarnya memiliki banyak jenis. Anda dapat
menemukan rokok elektrik ini dengan berbagai bentuk dan ukuran. Berikut ini
jenis-jenis rokok elektrik yang harus Anda ketahui.
1. Jenis pen
Seperti namanya, rokok elektrik satu ini berbentuk seperti
pulpen dan merupakan vape terkecil dibanding dengan jenis vape lainnya. Cara
kerja vape jenis ini pada dasarnya sama dengan jenis lainnya, yaitu dengan
memanaskan cairan vape agar dapat menghasilkan uap. Ada dua jenis elemen
pemanas yang bisa dipilih untuk memanaskan cairan vape jenis pen, yaitu:
Atomizer. Ini adalah elemen pemanas untuk memanaskan
cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus diganti jika panas
yang dihasilkan sudah berkurang kualitasnya. Pasalnya, hal tersebut membuat
rasa vape jadi tidak enak lagi. Dekat dengan atomizer, terdapat tank sebagai
tempat bahan yang akan dipanaskan.
Cartomizer. Ini adalah kombinasi dari cartridge dan
atomizer. Pada pengaturan ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung
dengan elemen pemanas.
Untuk memanaskan elemen pemanas tersebut, vaporizer pen
membutuhkan baterai sebagai energi. Baterai ini bisa diisi ulang dan biasanya
mempunyai tegangan sebesar 3,7 V, tapi ada juga baterai yang bisa diatur
tegangannya.
Baterai ini bisa mempunyai kekuatan sampai 1300 mAh.
Hati-hati dengan baterai vape karena bisa meledak dan membahayakan Anda.
Hindari alat ini dari jangkauan anak-anak.
2. Jenis portable
Vaporizer jenis ini bentuknya lebih besar dibanding
dengan vaporizer jenis pen. Meski begitu, vaporizer portable
masih bisa dimasukkan ke kantung Anda. Tidak jauh berbeda dengan vaporizer pen,
vaporizer jenis ini juga mempunyai komponen elemen pemanas dan baterai.
Namun pada vaporizer portable, cairan vape tidak kontak
langsung dengan elemen pemanas, sehingga menghasilkan rasa yang lebih baik dan
asap yang lebih sedikit. Sementara daya tahan baterai vaporizer portable
biasanya kuat bertahan 2-3 jam atau bahkan lebih.
Semakin tajam rasa vape dan semakin banyak uap yang
dihasilkan mungkin membuat pengguna vape merasa puas. Namun, hati-hati semakin
banyak uap yang dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa
dialami.
Pada dasarnya, seberapa banyak uap yang bisa dihasilkan dari
alat vape tergantung dari daya baterai, seberapa banyak elemen pemanas atau
kawat yang ada di atomizer (biasanya 0,5 Ohm sudah cukup optimal untuk
menghasilkan panas), dan komposisi dalam cairan vape (semakin tinggi kadar vegetable
glycerin, semakin banyak uap yang bisa dihasilkan). Namun, panas tinggi yang
bisa dihasilkan dari alat vape bisa meningkatkan risiko vape untuk meledak.
Ingat, cairan vape pastinya mengandung nikotin. Selain itu,
juga mengandung bahan dasar dan perasa. Bahan dasar ini terdiri dari propylene
glycol dan vegetable glycerin yang kadarnya bervariasi.
Propylene glycol lebih cair dan berair, sedangkan vegetable
glycerin lebih kental dan mempunyai rasa lebih manis. Namun, kedua bahan
dasar tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami reaksi alergi.
Apakah bahaya vape sama dengan rokok tembakau?
Bahaya terbesar dari rokok tembakau adalah asap, dan rokok
elektrik tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan asap melainkan uap
air. Penelitian menunjukkan bahwa kadar bahan kimia berbahaya yang ada dalam
rokok elektrik adalah sebagian kecil dari kandungan yang ada dalam rokok
tembakau. Tetapi kandungan bahan berbahaya ini dapat bervariasi.
Penelitian menemukan bahwa sel-sel endotel di arteri jantung
menunjukkan respon stres yang jelas ketika terpapar asap rokok tembakau, tetapi
tidak untuk rokok elektronik. Hal ini menunjukkan bahaya dari rokok elektrik
lebih sedikit dibandingkan dengan rokok tembakau. Namun, hal ini masih perlu
diteliti lebih lanjut. Para ahli masih memperdebatkan apakah rokok elektrik
lebih baik atau lebih buruk dari rokok tembakau.
Rokok elektrik juga mengandung nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga
terdapat dalam rokok tembakau. Ketika Anda berhenti menggunakannya, Anda akan
merasa ingin selalu memakainya lagi, dan dapat menimbulkan perasaan mudah
marah, depresi, gelisah, dan cemas. Hal ini berbahaya bagi orang yang menderita
penyakit jantung.
Tetap saja, menggunakan rokok elektrik tidak membuat tubuh
Anda aman dari bahaya kesehatan yang ditimbulkannya. Menggunakan rokok elektrik
maupun rokok tembakau, keduanya menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan Anda,
entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada dasarnya, satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan
Anda adalah dengan berhenti
merokok, jenis rokok apapun itu. Merokok satu kali saja dalam sehari
bahkan dapat membahayakan kesehatan Anda. Mungkin sekarang para pengguna rokok
elektrik belum mengalami gangguan kesehatan, tetapi untuk dampak jangka
panjangnya mungkin ada. Dampak kesehatan dari rokok baru muncul dalam waktu
beberapa tahun ke depan.
Seberapa bahaya vape untuk tubuh kita?
Di lain sisi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok
elektrik jauh dari kata tidak berbahaya. Berdasarkan data yang diperoleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika
Serikat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa:
Nikotin dalam rokok elektrik diserap oleh tubuh penggunanya
dan orang-orang di sekitarnya.
Nikotin sangat berbahaya bagi pengguna rokok elektrik yang
masih muda karena berdampak negatif bagi perkembangan otak.
Nikotin sangat membahayakan kesehatan wanita hamil dan janin
yang ada dalam kandungannya. Menggunakan rokok elektrik atau bahkan hanya berada
di sekitar orang yang menggunakan rokok elektrik dapat membuat wanita hamil
terpapar nikotin dan zat kimia beracun lainnya yang ada dalam
rokok elektrik.
Uap yang dihasilkan dari rokok elektronik bukan merupakan
uap air. Ini mengandung nikotin dan dapat mengandung zat kimia lainnya yang
dapat mengganggu kesehatan dan mencemari udara.
Uap yang dihasilkan rokok elektrik dan cairan yang ada dalam
rokok elektrik berbahaya. Anak-anak dan orang dewasa dapat keracunan karena
menelan, menghirup, atau menyerap cairan tersebut melalui kulit atau mata.
Bahan kimia tambahan yang berbahaya atau mungkin berbahaya
telah ditemukan pada beberapa rokok elektrik. Bahan kimia ini, seperti yang
mengandung logam, senyawa organik yang mudah menguap, dan nitrosamin. Kadar ini
cenderung lebih rendah daripada rokok tembakau, tetapi tidak ada cara untuk
mengetahui seberapa besar kandungan berbahaya dari rokok elektrik karena belum
diatur.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahaya vape.
Dilansir dari sciencenews, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia
dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan
sel paru-paru untuk menjaga paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya. Hal
ini karena kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan sel paru-paru menjadi
mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.
Tidak hanya itu, bahaya vape dapat mendorong budaya merokok
pada anak-anak, seperti yang diterangkan oleh Jessica, pemimpin studi dari
University of Southern California, Amerika Serikat.
Bahkan, karena bahaya vape tersebut, Badan Kesehatan Dunia
(WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang
anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.
Jadi, apakah Anda masih ingin tetap merokok setelah
mengetahui bahaya vape? Sayangilah tubuh Anda dan orang-orang sekitar Anda.
Waspada! rokok elektrik rawan meledak
Selain memiliki bahaya untuk kesehatan, rokok elektrik juga
nyatanya dapat meledak. Ya, segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan
listrik untuk mengoperasikannya. Begitu juga dengan vape, aliran listrik
yang didapat dari baterai juga berisiko meledak atau terbakar. Bahkan, beberapa
ledakan yang ditimbulkan dari vape terbilang cukup parah.
Dikutip dari NBC News, dr. Anne Wagner dari University of Colorado Hospital
(UCH) Burn Center, mengungkapkan bahwa timnya telah telah menangani kasus luka
bakar akibat ledakan rokok elektrik. Ledakan tersebut cukup fatal, beberapa
orang bahkan membutuhkan transplantasi kulit.
Baterai dari rokok elektrik ini dapat meledak kapan saja dan
di mana saja. Dalam banyak kasus, rokok elektrik meledak ketika disimpan di
kantong celana para penggunanya. Beberapa pengguna memang tidak menyadari hal
tersebut. Tidak hanya itu, vape juga bisa meledak ketika Anda sedang asyik vaping.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan baterai rokok
elektrik Anda meledak. Beberapa di antaranya karena pemakaian yang terlalu
sering atau membiarkan baterai terus tersambung ke listrik, padahal sudah
terisi penuh. Bisa juga karena salah menggunakan charger.
Penggunaan yang tidak apik akan mengarah pada panas
berlebihan vape Anda. Ada beberapa produsen yang memang menawarkan
proteksi terhadap panas yang berlebihan. Namun, tidak menutup kemungkinan
ledakan masih akan terjadi. Selain itu, kegagalan dalam produksi vape
juga bisa jadi penyebab rokok elektrik yang Anda gunakan meledak.
Baterai vape sendiri berjenis lithium-ion, jenis ini
termasuk baik untuk portable devices, atau yang mudah untuk
dibawa-bawa. Jenis baterai ini juga sering digunakan pada ponsel.
Sebenarnya, baterai jenis ini cukup aman digunakan dan jarang ditemukan
terbakar atau meledak.
Namun, pada vape, lithium-ion memiliki struktur yang berbeda,
yaitu berbentuk silinder. Ketika penyegel baterai pecah, tekanan pada vape
silinder meningkat. Karena kegagalan baterai dan kontainer, maka ledakan pun
bisa terjadi.
Venkat Viswanathan, asisten dosen teknik mesin di Carnegie
Mellon University yang dikutip NBC News, menjelaskan bahwa elektrolit di dalam
baterai setara dengan bensin. Jadi ketika terjadi arus singkat, ada lonjakan
panas yang menyebabkan elektrolit mudah terbakar.
Oleh sebab itu, pemakaian yang tepat perlu Anda lakukan.
Misalnya seperti menjauhkan rokok elektronik Anda dari benda metal dan
menjauhkannya dari panas matahari.
Anda perlu berhati-hati, temperatur 10 hingga 46 derajat
Celcius sudah termasuk ke dalam temperatur yang ekstrem. Perlu Anda ketahui,
ledakan bisa terjadi tanpa peringatan atau tanda-tanda.
Bahaya vape alias rokok elektrik dianggap lebih ringan
dibanding rokok tembakau biasa. Apalagi, belakangan ini muncul tren rokok
elektrik di Indonesia. Katanya, penggunaan vape bertujuan untuk mengurangi
penggunaan rokok tembakau, atau bahkan untuk membuat perokok berhenti merokok.
Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan vape lebih aman daripada rokok
tembakau.
Akibatnya, banyak orang yang beralih ke rokok elektrik
karena percaya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung dan kanker
yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau. Namun, apakah benar bahaya
vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok tembakau? Simak ulasan lengkap tentang bahaya vape dalam
artikel ini.
Apa itu vape?
Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis dari
penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu
rokok tembakau mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke
rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok.
Rokok jenis ini terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran,
tetapi terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen
pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Cairan dalam tabung ini
mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti
rasa buah-buahan dan cokelat. Beberapa rokok elektrik memiliki baterai dan cartridge yang
dapat diisi ulang.
Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang
ada dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya
mengandung berbagai zat kimia. Pengguna mengisap zat kimia ini langsung dari
corongnya.
Apa yang terkandung dalam rokok elektrik (vape)?
Dalam cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau
gliserin, nikotin, dan penambah rasa.
Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi
uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat
menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda,
antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan,
dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu
dalam setiap hisapannya.
Komponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok
tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok
elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain
TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan
timah.
Jenis-jenis rokok vape
Rokok vape pada dasarnya memiliki banyak jenis. Anda dapat
menemukan rokok elektrik ini dengan berbagai bentuk dan ukuran. Berikut ini
jenis-jenis rokok elektrik yang harus Anda ketahui.
1. Jenis pen
Seperti namanya, rokok elektrik satu ini berbentuk seperti
pulpen dan merupakan vape terkecil dibanding dengan jenis vape lainnya. Cara
kerja vape jenis ini pada dasarnya sama dengan jenis lainnya, yaitu dengan
memanaskan cairan vape agar dapat menghasilkan uap. Ada dua jenis elemen
pemanas yang bisa dipilih untuk memanaskan cairan vape jenis pen, yaitu:
Atomizer. Ini adalah elemen pemanas untuk memanaskan
cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus diganti jika panas
yang dihasilkan sudah berkurang kualitasnya. Pasalnya, hal tersebut membuat
rasa vape jadi tidak enak lagi. Dekat dengan atomizer, terdapat tank sebagai
tempat bahan yang akan dipanaskan.
Cartomizer. Ini adalah kombinasi dari cartridge dan
atomizer. Pada pengaturan ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung
dengan elemen pemanas.
Untuk memanaskan elemen pemanas tersebut, vaporizer pen
membutuhkan baterai sebagai energi. Baterai ini bisa diisi ulang dan biasanya
mempunyai tegangan sebesar 3,7 V, tapi ada juga baterai yang bisa diatur
tegangannya.
Baterai ini bisa mempunyai kekuatan sampai 1300 mAh.
Hati-hati dengan baterai vape karena bisa meledak dan membahayakan Anda.
Hindari alat ini dari jangkauan anak-anak.
2. Jenis portable
Vaporizer jenis ini bentuknya lebih besar dibanding
dengan vaporizer jenis pen. Meski begitu, vaporizer portable
masih bisa dimasukkan ke kantung Anda. Tidak jauh berbeda dengan vaporizer pen,
vaporizer jenis ini juga mempunyai komponen elemen pemanas dan baterai.
Namun pada vaporizer portable, cairan vape tidak kontak
langsung dengan elemen pemanas, sehingga menghasilkan rasa yang lebih baik dan
asap yang lebih sedikit. Sementara daya tahan baterai vaporizer portable
biasanya kuat bertahan 2-3 jam atau bahkan lebih.
Semakin tajam rasa vape dan semakin banyak uap yang
dihasilkan mungkin membuat pengguna vape merasa puas. Namun, hati-hati semakin
banyak uap yang dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa
dialami.
Pada dasarnya, seberapa banyak uap yang bisa dihasilkan dari
alat vape tergantung dari daya baterai, seberapa banyak elemen pemanas atau
kawat yang ada di atomizer (biasanya 0,5 Ohm sudah cukup optimal untuk
menghasilkan panas), dan komposisi dalam cairan vape (semakin tinggi kadar vegetable
glycerin, semakin banyak uap yang bisa dihasilkan). Namun, panas tinggi yang
bisa dihasilkan dari alat vape bisa meningkatkan risiko vape untuk meledak.
Ingat, cairan vape pastinya mengandung nikotin. Selain itu,
juga mengandung bahan dasar dan perasa. Bahan dasar ini terdiri dari propylene
glycol dan vegetable glycerin yang kadarnya bervariasi.
Propylene glycol lebih cair dan berair, sedangkan vegetable
glycerin lebih kental dan mempunyai rasa lebih manis. Namun, kedua bahan
dasar tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami reaksi alergi.
Apakah bahaya vape sama dengan rokok tembakau?
Bahaya terbesar dari rokok tembakau adalah asap, dan rokok
elektrik tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan asap melainkan uap
air. Penelitian menunjukkan bahwa kadar bahan kimia berbahaya yang ada dalam
rokok elektrik adalah sebagian kecil dari kandungan yang ada dalam rokok
tembakau. Tetapi kandungan bahan berbahaya ini dapat bervariasi.
Penelitian menemukan bahwa sel-sel endotel di arteri jantung
menunjukkan respon stres yang jelas ketika terpapar asap rokok tembakau, tetapi
tidak untuk rokok elektronik. Hal ini menunjukkan bahaya dari rokok elektrik
lebih sedikit dibandingkan dengan rokok tembakau. Namun, hal ini masih perlu
diteliti lebih lanjut. Para ahli masih memperdebatkan apakah rokok elektrik
lebih baik atau lebih buruk dari rokok tembakau.
Rokok elektrik juga mengandung nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga
terdapat dalam rokok tembakau. Ketika Anda berhenti menggunakannya, Anda akan
merasa ingin selalu memakainya lagi, dan dapat menimbulkan perasaan mudah
marah, depresi, gelisah, dan cemas. Hal ini berbahaya bagi orang yang menderita
penyakit jantung.
Tetap saja, menggunakan rokok elektrik tidak membuat tubuh
Anda aman dari bahaya kesehatan yang ditimbulkannya. Menggunakan rokok elektrik
maupun rokok tembakau, keduanya menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan Anda,
entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada dasarnya, satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan
Anda adalah dengan berhenti
merokok, jenis rokok apapun itu. Merokok satu kali saja dalam sehari
bahkan dapat membahayakan kesehatan Anda. Mungkin sekarang para pengguna rokok
elektrik belum mengalami gangguan kesehatan, tetapi untuk dampak jangka
panjangnya mungkin ada. Dampak kesehatan dari rokok baru muncul dalam waktu
beberapa tahun ke depan.
Seberapa bahaya vape untuk tubuh kita?
Di lain sisi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok
elektrik jauh dari kata tidak berbahaya. Berdasarkan data yang diperoleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika
Serikat, beberapa penelitian menunjukkan bahwa:
Nikotin dalam rokok elektrik diserap oleh tubuh penggunanya
dan orang-orang di sekitarnya.
Nikotin sangat berbahaya bagi pengguna rokok elektrik yang
masih muda karena berdampak negatif bagi perkembangan otak.
Nikotin sangat membahayakan kesehatan wanita hamil dan janin
yang ada dalam kandungannya. Menggunakan rokok elektrik atau bahkan hanya berada
di sekitar orang yang menggunakan rokok elektrik dapat membuat wanita hamil
terpapar nikotin dan zat kimia beracun lainnya yang ada dalam
rokok elektrik.
Uap yang dihasilkan dari rokok elektronik bukan merupakan
uap air. Ini mengandung nikotin dan dapat mengandung zat kimia lainnya yang
dapat mengganggu kesehatan dan mencemari udara.
Uap yang dihasilkan rokok elektrik dan cairan yang ada dalam
rokok elektrik berbahaya. Anak-anak dan orang dewasa dapat keracunan karena
menelan, menghirup, atau menyerap cairan tersebut melalui kulit atau mata.
Bahan kimia tambahan yang berbahaya atau mungkin berbahaya
telah ditemukan pada beberapa rokok elektrik. Bahan kimia ini, seperti yang
mengandung logam, senyawa organik yang mudah menguap, dan nitrosamin. Kadar ini
cenderung lebih rendah daripada rokok tembakau, tetapi tidak ada cara untuk
mengetahui seberapa besar kandungan berbahaya dari rokok elektrik karena belum
diatur.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahaya vape.
Dilansir dari sciencenews, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia
dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan
sel paru-paru untuk menjaga paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya. Hal
ini karena kandungan nikotin dalam rokok menyebabkan sel paru-paru menjadi
mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh.
Tidak hanya itu, bahaya vape dapat mendorong budaya merokok
pada anak-anak, seperti yang diterangkan oleh Jessica, pemimpin studi dari
University of Southern California, Amerika Serikat.
Bahkan, karena bahaya vape tersebut, Badan Kesehatan Dunia
(WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang
anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.
Jadi, apakah Anda masih ingin tetap merokok setelah
mengetahui bahaya vape? Sayangilah tubuh Anda dan orang-orang sekitar Anda.
Waspada! rokok elektrik rawan meledak
Selain memiliki bahaya untuk kesehatan, rokok elektrik juga
nyatanya dapat meledak. Ya, segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan
listrik untuk mengoperasikannya. Begitu juga dengan vape, aliran listrik
yang didapat dari baterai juga berisiko meledak atau terbakar. Bahkan, beberapa
ledakan yang ditimbulkan dari vape terbilang cukup parah.
Dikutip dari NBC News, dr. Anne Wagner dari University of Colorado Hospital
(UCH) Burn Center, mengungkapkan bahwa timnya telah telah menangani kasus luka
bakar akibat ledakan rokok elektrik. Ledakan tersebut cukup fatal, beberapa
orang bahkan membutuhkan transplantasi kulit.
Baterai dari rokok elektrik ini dapat meledak kapan saja dan
di mana saja. Dalam banyak kasus, rokok elektrik meledak ketika disimpan di
kantong celana para penggunanya. Beberapa pengguna memang tidak menyadari hal
tersebut. Tidak hanya itu, vape juga bisa meledak ketika Anda sedang asyik vaping.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan baterai rokok
elektrik Anda meledak. Beberapa di antaranya karena pemakaian yang terlalu
sering atau membiarkan baterai terus tersambung ke listrik, padahal sudah
terisi penuh. Bisa juga karena salah menggunakan charger.
Penggunaan yang tidak apik akan mengarah pada panas
berlebihan vape Anda. Ada beberapa produsen yang memang menawarkan
proteksi terhadap panas yang berlebihan. Namun, tidak menutup kemungkinan
ledakan masih akan terjadi. Selain itu, kegagalan dalam produksi vape
juga bisa jadi penyebab rokok elektrik yang Anda gunakan meledak.
Baterai vape sendiri berjenis lithium-ion, jenis ini
termasuk baik untuk portable devices, atau yang mudah untuk
dibawa-bawa. Jenis baterai ini juga sering digunakan pada ponsel.
Sebenarnya, baterai jenis ini cukup aman digunakan dan jarang ditemukan
terbakar atau meledak.
Namun, pada vape, lithium-ion memiliki struktur yang berbeda,
yaitu berbentuk silinder. Ketika penyegel baterai pecah, tekanan pada vape
silinder meningkat. Karena kegagalan baterai dan kontainer, maka ledakan pun
bisa terjadi.
Venkat Viswanathan, asisten dosen teknik mesin di Carnegie
Mellon University yang dikutip NBC News, menjelaskan bahwa elektrolit di dalam
baterai setara dengan bensin. Jadi ketika terjadi arus singkat, ada lonjakan
panas yang menyebabkan elektrolit mudah terbakar.
Oleh sebab itu, pemakaian yang tepat perlu Anda lakukan.
Misalnya seperti menjauhkan rokok elektronik Anda dari benda metal dan
menjauhkannya dari panas matahari.
Anda perlu berhati-hati, temperatur 10 hingga 46 derajat
Celcius sudah termasuk ke dalam temperatur yang ekstrem. Perlu Anda ketahui,
ledakan bisa terjadi tanpa peringatan atau tanda-tanda.
Komentar
Posting Komentar